Dengan perasaan bangga, aku dan Karen dijadikan "tokoh orang tua" di sebuah Taman Kanak - Kanak. Kami ikut dalam aktivitas mereka yaitu bermain, membuat sesuatu dari kertas dan kami pun ikut bermain di bak pasir. Bukan main ramainya!
"Ayo, sekarang duduk membentuk lingkaran!" seru Ibu Guru. "Kita akan bercerita sekarang". Aku dan Karen pun ikut serta dalam lingkaran anak - anak tersebut. Ibu Guru menuturkan cerita tentang apa itu "besar" dan bertanya kepada anak - anak, "Apa yang membuat kalian merasa besar?"
Seorang anak menjawab, "seekor serangga membuat aku merasa besar bu" dan anak -anak lain pun ada yang menjawab "semut" dan "nyamuk" serta benda - benda lainnya yang lebih kecil dari mereka. Karena mereka menjawab secara bersamaan dan membuat Ibu guru kewalahan. Untuk mengatasinya, Ibu guru memanggil salah satu anak yang ingin menjawab pertanyaan Ibu guru tersebut.
Ibu guru menunjuk seorang anak perempuan, dan bertanya "Apa yang membuatmu merasa besar sayang?" anaak itu pun menjawab "Ibuku". Dengan rasa penasaran Ibu guru bertanya kembali, "Bagaimana Ibumu membuat dirimu merasa besar?" lalu anak itu menjawab dengan mudah, "Aku merasa besar ketika Ibuku memelukku dan mengatakan ibu sayang padamu Jess". "Itulah yang membuatku merasa besar"
Kisah ini saya ceritakan kembali yang saya ambil dari buku "A Cup Of Chiken Soup For The Soul" karangan Barry Spilchuk.
Setelah saya membaca kisah ini saya menemukan makna bahwa kita merasa besar bukan karena sesuatu yang lebih kecil dari diri kita. Sesuatu yang lebih besar dari kita pun ternyata dapat membuat kita menjadi besar.. Dengan adanya kasih sayang, dukungan dan doa tentunya membuat kita menjadi besar dan kuat. Jika kita ingin menjadi besar kita lihat sesuatu yang lebih besar karena kita dapat belajar banyak hal dari sana.
